Laman

Jumat, 04 April 2014

cara membuat footnote di word 2007

Foot note merupakan catatan kaki yang terletak pada bagian akhir di halaman yang sama. Foot note berisi suatu keterangan, uraian atau referensi suatu kutipan. Foot note biasanya ditandai dengan angka pada akhir kalimat atau kata yang diberi footnote.

Untuk membuat foot note di Word 2007, dapat diikuti langkah-langkahnya sebagai berikut :
  1. Letakkan kursor pada akhir kata atau kalimat yang akan diberi footnote.
  2. Klik References kemudian klik Insert Footnote

  3. Ketikkan catatan atau isi dari footnote tersebut.
  4. Maka dibelakang kata atau kalimat yang diberi footnote akan muncul angka kecil, dan dibagian bawah halaman terdapat angka dan keterangan yang telah anda berikan.
  5. Jika pointer diarahkan pada angka footnote, maka akan muncul keterangan atau isi footnote tersebut.
  6. Lakukan hal yang sama untuk membuat footnote selanjutnya, dan secara otomatis nomor footnote juga akan berubah sesuai dengan urutan.

akhlak terpuji


BAB AKHLAK TERPUJI
1.     Pengertian Akhlak
Ahlak secara etimologi berasal dari kata khuluq dan jama’nya akhlaq yang berarti budi pekerti, etika, moral.
Pengertin etimologi tersebut berimplikasi bahwa akhlak mempunyai kaitan dengan tuhan pencipta yang menciptakan sifat batin manusia luar dan dalam, sehingga tuntutan akhlak harus dari kholiq yang mengisyaratkan adanya akhlak dari ketetapan manusia bersama, sehingga dalam kehidupan manusia harus berkhlak yang baik menurut ukuran Allah dan ukuran manusia.
Ibnu Maskawaih dalam bukunya “ Tahdzibul Akhlak Wa Tathhirul A’raq” mendefinisikan ahlak dengan keadaan gerak yang mendorong untuk melakuka perbuatan dengan tidak memerlukan pikiran. Searah dengan pengertian menurut Al-Ghozali dalam “ Ihya’  Ulumuddin”  membatasi arti akhlak dengan sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari sifat itu timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dan tidak memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.[1][1]
Dari pengertian-pengertan di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak bercikan sebagai berikut:
  1. Akhlak sebagai ekspresi sifat dasar seseorang yang konstan dan tetap.
  2. Akhlak selalu dibiasakan seseorang sehingga ekspresi akhlak tersebut dilakukan berulang-ulang, sehingga dalam pelaksanaan itu tanpa disertai pertimbangan pikiran terlebih dahulu
  3. Apa yang diekspresikan dari akhlak merupakan keyakinan seseorang dalam menempuh keinginan sesuatu, sehingga pelaksanaanya tidak ragu-ragu.
Sedangkan pergaulan sendiri adalah suatu interaksi antara satu dengan lainnya yang tidak dibatasi oleh apapun. Pergaulan dapat ditemui dimana saja mulai dilingkungan keluarga sampai masyarakat umum yang membutuhkan adanya tata cara bergaul sehingga akan ditemui kehidupan yang damai dan rukun, apalagi remaja yang pada zaman sekarang menghadapi zaman yang penuh dengan tantangan dan godaan, apalagi yang berhubungan dengan gaya. Oleh karena itu akhlak al-karimah sangat penting dalam pergaulan masyarakat, terutama dalam pergaulan remaja, apalagi saat ini sedang maraknya berbagi kenakalan remaja, baik minum-minuman keras, berjudi, freesex, narkoba dan lain-lain
Akhlak yang mulia yaitu akhlak yang diridai oleh Allah SWT, akhlak yang baik itu dapat diwujudkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan mematuhi segala perintahnya dan meninggalkan semua larangannya, mengikuti ajaran-ajaran dari sunnah Rasulullah, mencegah diri kita untuk mendekati yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar,
Sejak dulu masalah akhlak mendapat perhatian ari tuhan dengan mengutus beberapa nabi dan rasul untuk membimbing, salah satunya nabi kita nabi muhammad saw yang membawa misi utamanya yaitu untuk memperbaiki akhlak ( moral ) manusia,[2][2]
sebagaimana sabdanya yaitu :
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِمَّ مَكَارِمَ الاَخْلاَقِ
 “ Sesungguhnya saya diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak”.
Islam memandang bahwa remaja adalah objek dan subyek pendidikan yang memerlukan  perhatian khusus. Remaja merupakan generasi masa depan yang menjadi harapan bangsa. Selain itu remaja merupakan aset berharga yang harus dipelihara dan dijaga sebaik-baiknya. Segala urusan dan permasalahan yang terkait dengan remaja harus selalu diperhatikan dengan bersungguh-sungguh.
Mengingat peran pentingnya remaja bagi masa depan negara. Maka kita harus menanamkan kebiasaan akhlak terpuji bagi remaja. Kebiasaan terpuji akan membentuk watak terpuji pula dalam kehidupan mereka. Demikian juga dengan halnya dengan maju dan mundurnya masyarakat, serta keterpurukan yang dialami oleh sebuah bangsa tergantung pada karakter generasi muda.
Pentingnya berakhlak terpuji bagi pergaulan remaja yaitu
  1. Menjadikan manusia yang insan kamil dan bertakwa.
  2. Eratnya tali silaturahmi.
  3. Dapat saling percaya
  4. Membangun pertumbuhan dan kemajuan negara
  5. Dapat menciptakan suasana aman dan lain-lain.
Contoh-Contoh Prilaku Ahlak Terpuji Dalam Pergaulan Remaja
Sifat Mahmudah atau juga dikenali dengan akhlak terpuji ialah sifat yang lahir didalam diri seseorang yang menjalani pembersihan jiwa dari sifat-sifat yang keji dan hina (sifat mazmumah). Sifat Mazmumah boleh dianggap seperti racun-racun yang boleh membunuh manusia secara tidak disedari dan sifat ini berlawanan dengan sifat mahmudah yang sentiasa mengajak dan menyuruh manusia melakukan kebaikan.  Oleh itu, dalam Islam, yang menjadi pengukur bagi menyatakan sifat seseorang itu sama ada baik atau buruk adalah berdasarkan kepada akhlak dan perilaku yang dimilik oleh seseorang.
Dalam pembahasan ini kami akan menjabarkan contoh akhlak terpuji dalam pergaulan remaja sebagai berikut :

1.     Ikhlas
Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-Qurtubi, ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh makhluk. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan sebuah riwayat dari Nabi Saw, “Aku pernah bertanya kepada Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata, “Aku telah menanyakan hal itu kepada Allah,” lalu Allah berfirman, “(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang Aku berikan ke dalam hati orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku.”
Keikhlasan seseorang ini, akan menghasilkan kemenangan dan kejayaan. Anggota masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapai kebaikan lahir-bathin dan dunia-akhirat, bersih dari sifat kerendahan dan mencapai perpaduan, persaudaraan, perdamaian, serta kesejahteraan.
2.     Amanah
Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan) sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan kepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT:
إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟
بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًۭا
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat" (QS An-Nisa:58).
3.     Adil
Adil berarti menempatkan atau meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga
tidak lain ialah berupa perbuatan yang tidak berat sebelah. Para ulama menempatkan adil kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri sendiri, bawahan, atasan atau pimpinan dan sesama saudara. Nabi Saw bersabda, “Tiga perkara yang menyelamatkan yaitu takut kepada Allah ketika bersendiriaan dan di khalayak ramai, berlaku adil pada ketika suka dan marah, dan berjimat cermat ketika susah dan senang; dan tiga perkara yang membinasakan yaitu mengikuti hawa nafsu, terlampau bakhil, dan kagum seseorang dengan dirinya sendiri.” (HR. AbuSyeikh).


4.     Bersyukur
Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu al-wasith” adalah mengakui adanya kenikmatan dan menampakkannya serta memuji (atas) pemberian nikmat tersebut.Sedangkan makna syukur secara syar’i adalah : Menggunakan nikmat Allah SWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang dicintainya. Lawannya syukur adalah kufur.Yaitu dengan cara tidak memanfaatkan nikmat tersebut, atau menggunakannya pada hal-hal yang dibenci oleh Allah SWT.
  1. Nilai negatif akibat prilaku pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan ahlak islam dalam penomena kehidupan.
Dalam melakukan ahlak terpuji itu memiliki akibat yang baik, begitu juga dengan ahlak yang negatif memiliki akibat yang timbul yang diakibatkannya yaitu ingkar kepada yang diajarkan nabi Muhammad.



[1] Muhaimin, Tadjab,ABD Mudjib, dimensi-dimensi studi islam.  Karya Abditama, Surabaya: 1994.
[2] Muhammad ahmad ,tauhid ilmu kalam, cetakan 1, Pustaka Setia,Bandung: 1998.